Brama Kumbara 2013 Episode 32

Mantili Terluka
Mantili menderita luka-luka. Bahkan lukanya sangat parah. Bahkan Prabu Brama Kumbara tidak sanggup membuatnya sadar dengan bantuan ilmu kanuragannya. Karena itu Brama Menuntut Balas ke Kuntala.

Brama Datang Ke Kuntala untuk menuntut balas. Diistana Kuntala ada upacara penyiksaan Ardalepa.



Brama masuk dengan langsung memukul mundur 5 orang pendekar bayaran yang sebelumnya sudah mengalahkan Mantili. Buntak Bumi menghadapi Brama tai semuanya kalah. Kini giliran Patih Raksa. Saat ingin menghajar patih Raksa, tiba-tiba ada suara memanggil Brama dari belakang. ia adalah Gardika.

Kini Gardika kembali dengan ilmu yang lebih tinggi. Para Tumenggung bangga akan kehadiran Gardika. Jika Gardika tidak datang, mungkin mereka semua sudah kalah.

Pertatungan Gardika dengan Brama berlangsung seru dan lama. diakhir pertarungan Brama Kalah dengan Ajian Serat Jiwa milik Gardika.

Brama tidak bisa bergerak, bahkan tubuhnya tertarik kearah Gardika, Brama terjatuh.

Saat Gardika ingin membunuh Brama, tiba-tiba datang seorang berpakaian putih dengan gerakan sangat cepat. Gaardika berhasil dikalahkan. Orang berpakaian putih itu tak lain adalah Guru Brama Kakek Astagina.

Kakek Astagina mengeluarkan asap putih menyelimuti semua halaman istana, sehingga orang tidak dapat melihat satu sama lain. Saat itulah Kakek Astagina menyelamatkan Brama.

Ardalepa yang dalam keadaan terikat khawatir. (Terikat karena ingin dipancung) saat melihat Brama dikalahkan oleh Gardika. Karena ia menganggap itu adalah pertanda buruk. Jika Brama berhasil dikalahkan.

Saat kabut putih masih menyelimuti halaman istana Kuntala, Ardalepa memanfaatkan hal itu untuk melarikan diri.

Setelah Ardalepa berhasil menaiki kuda, baru prajurit melihat dan mengejar Ardalepa. Meski dalam keadaan sakit, Ardalepa berusaha keras melarikan diri. Kini ia dikejar oleh Gardika.

Sanjaya yang melihat Ardalepa dikejar itu langsung bergegas. Ardalepa berkuda dikejar oleh Gardika dengan cara terbang. Sedikit lagi Ardalepa tertangkap. Tiba-tiba Seorang terbang dan menerjang Gardika dari arah samping. Gardika terlempar dan Ardalepa telah diselamatkan oleh orang tadi. orang itu adalah siapa?....

Tenang, Admin mau minum dulu. Sebentar ....
Ok kita kembali lagi.

ia adalah Sanjaya.

Ardalepa heran, mengapa Sanjaya menyelamatkannya. Sanjaya mengatakan kalau ia berdua memiliki musuh yang sama yaitu orang-orang Kuntala. Makanya Sanjaya menyelamatkannya.

Ardalepa tahu kalau pertolongan Sanjaya tentu memiliki alasan. Sanjaya menjelaskan kalau kedua anak Ardalepa adalah pemilik pedang Merah dan Pedang Biru. Pedang Kemuning Emas bisa dikembalikan kekuatannya dengan cara ketiga pedang itu dipertemukan kembali. Karena itu Sanjaya meminta pertolongan Ardalepa untuk meminjamkan pedang Merah dan Pedang Biru.

*****

Sementara itu Brama Kumbara masih sakit. Kakek Astagina masih memberikan pengobatan. Brama terkena Racun yang dahsyat dan berkali-kali dikeluarkan.

Setelah racun berhasil dikeluarkan, kini tinggal proses pemulihan. Diproses pemulihan ini, Brama Kedinginan seingga harus diberi air hangat. Dala proses pemulihan ini, Brama Ditemani oleh Putri Harnum.

Kakek Astagina menjelaskan kalau Brama Kumbara terkena Ajiab Serat Jiwa. Ajian serat Jiwa adalah Ajian petinggi kerajaan Kuntala. Dulu pemilik ajian Serat Jiwa adalah 2 orang. Kakek Astagina dan teman seperguruannya Tohpati. Tohpati bewatak jahat sehingga ia tidak diberikan ilmu Serat Jiwa. Tohpati mendapatkan ilmu itu dengan cara mencuri kitab itu. Tanpa disadari kitab itu tidaklah utuh. Ada bagian yang memang dihilangkan. Sehingga pemilik ilmu itu tidak sempurna.

Ajian serat Jiwa yang digunakan oleh Gardika mungkin masih tingkat 5 atau 7. Sementara Kakek Astagina sudah menguasai tingkat 10 itupun belum sempurna.

"Apakah aku bisa diajari ilmu itu kek "
"tentu bisa, maka cepatlah sembuh"

Kakek Astagina meninggalkan ruangan, dan Dewi Harnum memberikan obat pada Brama.

***

Tliksandi mendengar kabar, kalau Kuntala mengumpulkan pasukan yang besar dan bersiap melakukan penyerangan ke Madangkara. Gottawa yang mendengar hal itu tampak bingung. Karena kekuatan yang ada pada madangkara sangat minim.

Para jagoan yang diandalkan sedang dalam keadaan sakit. Brama Sakit, Mantili belum sadarkan diri. Ardalepa terluka parah, bahkan ada prajurit yang tidak mau berperang memilih menyelamatkan keluarganya, karena memastikan kalau pepeangan ini akan kalah.

Gottawa memerintahkan Gaspar dan Rastam untuk mendatangi kerajaan lain untuk membatu menghadapi penyerangan. Saat mendatangi Samba ternyata samba masih dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa membantu. Akhirnya samba datang ke Madangkara untuk menemui Mantili yang masih belum sadarkan diri. Tetapi tidak membawa pasukan.

***

Adalepa dibawa oleh Sanjaya ke Madangkara. ia Disambut isti Adalepa Gayatri. Gayatri tampak begitu cemas. Ardalepa menanyakan keadaan Mantili. Ardalepa sangat mengkhawatirkan keadaan mantili.

Mendengar hal itu, Sanjaya terharu kalau Ardalepa begitu peduli pada anaknya. Sehingga Sanjaya memberikan sedikit tenaga dalamnya kepada Ardalepa. Dengan tenaga dalam ini, Ardalepa menjadi lebih segar meski belum 100% tenaganya pulih, tapi ia sudah bisa bertarung.

Gottawa memberi tahu kalau Madangkara sedang di ujung tanduk. Pasukan Kuntala sudah semakin dekat. Karena itu Ardalepa meminta bantuan pada Sanjaya untuk dapat menghadapi serangan Kuntala.

Sanjaya menyanggupi untuk bergabung bersama Madangkara. Karena Kuntala adalah musuh Sanjaya juga. Mendengar hal ini Gottawa kini tersenyum, bahwa Madangkara sekarang sudah memiliki kekuatan.

Saat itu datanglah Kakek Astagina bergabung dalam pembicaraan. Kakek Astagina berkata "Nanti aku sendiri akan memberikan kejutan pada orang Kuntala itu" dengan demilkian sekarang Madangkara sudah memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi Kuntala.

***

Di istana Kuntala Patih Raksa dan Adyaksa menghayal, kalau seusai peperangan nanti, mereka akan membuat pesta besar yang akan merayakan kemenangan dan pesta pelantikan Patih Raksa sebagai Raja Kuntala yang baru.

Mereka tidak tahu kalau di Madangkara kekuatannya sudah besar, dan mereka masih menganggap kalau di Madangkara tidak ada kekuatannya lagi.

***

Sememtara itu Gardika bersama rombongan sudah semakin dekat. Gardika heran, mengapa tidak ada sambutan tehadap perperangan itu. Gardika menganggap kalau ini adalah bagian dai jebakan Madangkara.

Buntak bumi dan Kertagena sesumbar, menganggap kalau Madangkara sudah tidak ada apa-apanya lagi. ia tidak mengia kalau kekuatan Madangkara saat ini sudah lebih besar dari biasanya yaitu dengan adanya Sanjaya dan Kakek stagina.

Seperti apa peperangan ini nantinya, silakan nantikan kisah lanjutannya yang tidak kalah seru.

Jangan lupa gabung di facebook kita di http://www.facebook.com/pages/Brama-Kumbara/456418944413440

B E R S A M B U N G   . . . .
Next Post Previous Post