Episode 34 Brama Kumbara 2013


Episode 34 Brama Kumbara. Kali ini Brama kehilangan Mertuanya Raja Adiguna. Raja Kerajaan Segati yang kini telah menjadi satu dengan Madangkara sakit keras dan ia wafat. Kemanian Raja Adiguna meninggalkan luka yang dalam.

Almarhum raja berpesan agar ia dimakamkan di Segati. Ia tak ingin mayatnya dibakar, ia ingin mayatnya menyatu dengan tanah segati, sehina ia meminta untuk dikuburkan di Segati.

Meninggalnya Raja Segati harus di antar ke Segati, Brama meminta Gottawa menyiapkan rombongan untuk pemberangkatan mayat ke Segati.

***

Para tumenggung di Kuntala masih bersuka ria. Tumenggung Buntak bumi bersama teman-temannya untuk mendatangi rakyat dan meminta upeti. ia menaikkan pajak rakyat dan bagi yang tidak menyanggupi, ia segera menjarah harta rakyatnya.

Sementara itu Gardika memilih untuk menemui gurunya, memperdalam ilmu ajian serat jiwa yang dimilikinya. ia yakin dengan memiliki ajian itu, ia dengan mudah bisa menguasai kerajaan yang menurut mereka membelot, sekaligus Gardika akan menjadi raja disana.

***

Rombongan Brama Kumbara sedang beriringan menuju kerajaan Segati. Sementara itu Buntak Bumi yang sedang menuju desa di dekat Kota segati melihatnya. Batapa terkejutnya Buntak Bumi dan kawan kawan melihat ternyata orang yang selama ini ia anggap mati ternyata masih hidup semua ialah Mantili, Brama Kumbara, Ardalepa dan Raden Samba.

Buntak Bumi yang bersama pendekar lima Iblis bersaudara dari bukit tungkul menghadang Brama. Buntak Bumi menjanjikan jika ia berhasil membunuh Brama akan diberi 5 kantng emas.

Lima pendekar Iblis menyanggupi dan ia maju menghadang Brama dan Rombongan.

Perkelahian seru tiak terelakkan. Kelima pendekar Iblis begitu Kompak. Brama akhirnya kalah. Setelah itu majulah Mantili. Pada saat Mantili diudara sudah diserang, mantili kalau karena mereka sangat Kuat.

Melihat Mantili terluka, Ardalepa yang baru sembuh juga turun tangan. Dengan beberapa jurus, Ardalepa juga kalah. Berikutnya majulah Patih Gottawa. Hanya sebentar Gotawa bisa menahan serangan mereka. Pendekar bayaran yang bergelar iblis pencabut nyawa itu sangat kuat. dalam waktu singkat semua pendekar madangkara kalah satu persatu.

Buntak Bumi dan kawan kawan senang melihat kejadian itu ia terawa. Tapi tidak berapa lama ada hal yang mengejutkan.

Tiba tiba tanah di areal pertaungan terbelah. 2 dari lima bersaudara terkubur. Tanah itu kembali menutup rapat. Kini tersisa 3 pendekar bayaran. Mereka berusaha kabur. Tapi belum jauh mereka sudah dihadang oleh seorang pendekar. Denegan beberapa jurus, mereka terkubur sepert saudaranya.

Ardalepa terkejut melihat Ajian itu ia heran Ajian Lulus Bumi itu sudah lama menghilang kini sudah ada lagi pemiliknya.

Dengan terkejut pendekar itu menampakkan diri. ia adalah Raden Samba.

Semua heran bagaimana bisa raden Samba yang tidak bisa apa-apa bisa memiliki ilmu itu. Samba menjelaskan kalau ternyata ia sudah mengambil kitab Ajian Lulus Bumi sebelum ke Madangkara di Perpustakaan Sanggem. Hanya saja belum sempat mempelajarinya. Baru 1 malam sebelumnya, ia mempelajari ajian itu tapi ia sudah berhasil menguasainya.

Semua orang Madangkara itu heran termasuk Brama Kumbara.

Yang paling heran lagi adalah Buntak Bumi cs. ia heran menganggap Samba pemuda bodoh kini menjadi sakti sungguh tidak masuk akal.

Sesampainya di Segati, Jenazah Almarhum raja ikebumikan didekat istana. Brama menyampaikan pesan-pesan terakhirnya, kalau kerajaan Segati kini dilebur menjadi raja Madangkara.

***

Gardika menemui gurunya. ia belajar Ilmu Serat Jiwa kemudian memperdalamnya. sehingga kini ilmu Serat Jiwa yang dimiliki oleh Gardika menjadi lebih sempurna.

Gardika memiliki seorang adik bernama Gardanara ia selama ini dititipkan di padepokon gurunya untuk mempelajari ilmu kanuragan. ia memiliki ilmu Ajian Sambar Nyawa.

Gardanara memiliki pacar bernama Lasmini. Lasmini adalah adik cucu dari Guru Gardika. Lasmini tidak memunyai ilmu kanuragan, karena ia adalah gadis yang tidak mau belajar.

Kini setelah ilmu yang diperoleh Gardika sempurna, ia kini kembali ke istana Kuntala bersama Adiknya Gardanara. Dengan kembalinya Gardika dan masuknya Gardanara, kini Kuntala memiliki tambahan kekuatan.

***

Sebelum Brama pulang, Ardalepa memohon agar pulang terlebih dahulu, karena ia masih berhutang nyawa dengan sanjaya. Ia harus segera membalas kebaikan sanjaya dengan memberi pinjam pedang biru dan pedang Merah milik Anaknya.

Sesampainya di Madangkara, ia bergegas mencari pedang biru dan pedang merah. Pedang itu tidak langsung ditemukan, dengan susah payah, akhirnya ditemukan juga. setelah ditemukan, lalu dipinjamkan kepada Sanjaya untuk dikembalikan kekuatannya.

Sanjaya kemuian menyusun dan pedang Biru, pedang merah dan pedang kemuning emas, dibantu dengan tenaga dalamnya untuk mengeluarkan tenaga murni pedang pedang itu. Akhirnya pedang pedang itu mengeluarkan sinar secara perlahan. Sinar itu semakin besar dan berkilau. Ardalepa juga membantu degan tenaga dalamnya, jika idak usaha sanjaya bisa gagal.

Dari kejauhan Mantili dan Brama melihat sinar berkilauan tepatnya dari arah Madangkara. Untuk itu mereka bergegas menuju sinar itu untuk memastikan apa yang terjadi. Mereka mempercepat kuda meninggalkan rombongan ke Madangkara.

Sesampainya di Madangkara, mereka melihat pedang biru dan pedang merah yang kekuatannya hampir kembali. Semua pendekar membantu tenaga dalam agar proses pengembalian kekuatan pedang bisa berhasil.

Akhirnya proses itu berhasil dan semua kekuatan pedang sudah kembali.

Brama melihat Sanjaya pemilik pedang Kemuning emas memiliki kesaktian yang tinggi. Brama kemudian mengangkat Sanjaya menjadi panglima perang.

Bergabungnya Sanjaya dan kembalinya kekuatan pedang merah dan biru menambah kekuatan yang ada pada Madangkara.

Apakah Madangkara akan sanggup mengalahkan Kuntala dimana di Kuntala kini telah diperkuat oleh Gardika yang memiliki Ajian Serat Jiwa yang sudah sempurna? kita saksikan episode selanjutnya.

B E R S A M B U N G . . .
Next Post Previous Post