Sinopsis Brama Kumbara Episode 43

Brama Kumbara Episode 43


Dalam perjalanan gardika mencari ilmu baru yang lebih tinggi, Gardika betemu dengan Kakek tua. Kakek itu berumur 200 tahun.

Gardika menantangnya, "apakah kakek sudah bosan hidup berani mengejekku?"
Kakek tua itu dengan santainya menjawab."ia, aku sudah bosan hidup. Karena aku tidak bisa mati karena memiliki ajian Rawa Rontek. Umurku 200 tahun."


Gardika. "Siap-siaplah akan kuhajar dengan Ajian Andalanku."

Gardika mengeluarkan ajian Serat jiwa yang terbaik yang ia miliki. Kakek itu menahan serangan Gardika, tanpa berkedip, kakek itu bukan mati, ia malah tertawa.

"Apa ini Ajian andalanmu, wah payah. Rasanya malah dikelitik. Haaaahaa. haa, haaaa hha."

Gardika yang merasa kesal, ia menyerang kakek lagi dengan Ajian Jala dara. Dengan Ajian itu tubuh Kakek tua itu terpotong potong dan potongannya terlempar kesana kemari.

Gardika merasa senang karena telah mengalahkan Kakek Tua itu.

Baru beberapa langkah mneninggalkan tempat itu Gardika terkejut, karena potongan tubuh kakek tadi kini menjadi satuh. tubuh itu kembali utuh dan kakek kembali hidup. Dengan tertawa hahhha hahhha , Gardika terkejut.

"Bagaimana anak muda, sudah kubilang, aku tidak bisa mati." Kakek tua itu langsung menghajar Gardika dengan ajian Rawa Rontek. setelah itu kakek pergi sedangkan gardika merintih kesakitan.

***

Mantili dan Raden Samba

Brama bersama ketiga orang temannya melakukan penyerangan ke Madangkara untuk merebut kerajaan Madangkara dari tangan Kuntala.

Sesampainya didepan kerajaan, Brama, Gottawa, Samba dan Mantili diserang oleh Prajurit Kuntala dengan panah. Tapi serangan itu berhasil dihadapi Brama dan teman-temannya dengan mudah. Brama berhasil masuk istana. Di Istana hanya dijaga oleh 2 oang Kuntala yaitu Buntak Bumi dan Adyaksa.

Brama tidak berani menyerang Buntak Bumi karena Buntak Bumi menyandra Bunda Gayatri ibunya Brama.

Bunda Gayatri perlahan dibawa ke Kuntala sebagai tawanan.

Diperjalanan ke Kuntala, Buntak bertemu dengan Gardika saat itu Buntak Bumi meminta bantuan Gardika.

Pertemuan antara Gardika dan Brama membuat Gardika membara. Ia sangat dendam karena selalu dikalahkan oleh Brama. Seperti biasa Gardika menggunakan ajian Serat Jiwa untuk mengalahkan Brama. Tapi Brama selalu menang, karena Ajian Serat jiwa yang dimiliki Brama lebih sempurna. Belum lagi Brama kini memiliki ajian Lampah-lumpuh yang bisa mengalahkan ajian Waringin Sungsang.

Gardanara tidak terima dengan kekalahan Kakaknya Gardika dari Brama. Ia membela dan bertarung dengan Brama.

Ditengah pertarungan datanglah Lasmini yang bermaksud membela Gardanara. Tapi apa yang terjadi. Lasmini terkena ajian Brama dan menyebabkan kandungannya keguguran.

Brama melanjutkan perjalanan dalam mengejar Buntak Bumi yang membawa ibunya. Tanpa berbuat banyak, Buntak Bumi menyerahkan Ibunda Brama yang dalam keadaaan tidak sadarkan diri.

Brama kini membawa Ibundanya pulang. Sementara itu Buntak Bumi dan Adyaksa berhasil meloloskan diri tanpa lagi dikejar oleh Brama.

***

Di istana Madangkara Mantili, Gottawa dan Samba mendapati Pangeran Rinkin Sanjaya di dalam penjara bawah tanah. Hal itu dilakukan oleh buntak Bumi dan Adyaksa.

Samba membawa Panglima Rinkin ke dalam Kamarnya. Disana Panglima Rinkin berpesan agar menjaga pedang Kemuning Emas. Namun sayangnya hal itu tidak diketahui oleh yang lain.

Samba kemudian menemui Gottawa untuk meminta pedang Kemuning emas kepada Gottawa. Tapi Gottawa tidak percaya begitu saja. Mantili menenangkan perkelahian mereka dan membawa mereka ke panglima Rinkin Sanjaya untuk menanyakannya. Tapi begitu ditanyakan kepada Panglima Rinkin, Panglima Rinkin langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

***

Ardalepa yang saat itu terdampar di Goa kini sudah merasai tikus. Sesudah itu ia bertemu dengan patung, yang kemudian memberinya kekuatan. Dari situ Ardalepa memiliki kekuatan.

Mata ardalepa kini merah. ia mencari warga untuk dijadikan pengikutnya. Kini Ardalepa sudah seperti iblis yang makanannya adalah darah ular, darah binatang, bahkan darah manusia.

***

Putri Harnum yang terjatuh kejurang kini diselamatkan oleh Roh Bibi Sekar dan dibawa kedalam Goa. Tapi Harnum tidak sadarkan diri. Sementara Roh Harnum terbangun dan Jasadnya masih tergeletak tidak bisa apa-apa.

Saat Brama memanggil Tabib untuk menyembuhkan Bunda Gayatri, Bibi Sekar mendatangi Brama.

Namun apa yang dikatakan oleh Bibi Sekar tidak dapat didengar oleh Brama. Sehingga apa yang dikatakan oleh Sekar harus disampaikan lagi oleh Tabib.

Awalnya Brama tidak percaya, tapi Brama akhirnya percaya setelah tabib bisa menunjukkan bukti tentang apa yang bibi sekar tahu mengenai Brama.

Brama Akhirnya percya bahwa disitu ada bibi sekar dan Brama segera menuju ke Goa dimana Bibi Harnum saat ini membutuhkan pertolongan.

***

B E R S A M B U N G . . . .
Next Post Previous Post