Sinopsis Brama Kumbara Episode 50

Perjalanan Brama Kumbara untuk mencari Adalepa terus dilakukan dengan niat demi ibunya.

Perkelahian antara Brama dengan Ardalepa berlangsung sangat seru.

Ardalepa yang telah memiliki ilmu yang lebih tinggi dari sebelumnya, yang bisa berbahasa binatang juga bisa dikalahkan oleh Brama.


Brama menggunakan Ajian Serat Jiwa tingkat 10 untuk menarik Roh Ardalepa dari jasadnya. Ardalepa tidak bisa berbuat apa-apa.

Untuk menggagalkan usaha Brama mengeluarkan Roh dari jasadnya, Ardalepa menyuruh seluruh binatang yang ada disekitar tempat itu. Tapi atas perintah Brama semua binatang itu mundur satu persatu dan tak ada yang menolong Ardalepa.

Akhirnya Brama berhasil mengambil Roh dari tubuh Ardalepa. Brama kemudian pulang dengan burung Rajawali.

Ditengah perjalanan, Brama heran burung Rajawalinya tidak menuju ke Madangkara melainkan ke hutan larangan. Burung itu mendarat tanpa perintah Brama. Saat hampir sampai ketanah, Burung itu tiba-tiba berubah menjadi kelelawar raksasa.

Tiba-tiba terdengar suara Banaspati tertawa banaspati. Banaspati kemudian meminta Brama melepaskan Roh ditangan Brama itu. Karena Ardalepa sudah menjadi tawanan Banaspati.

***

Mendapat berita bahwa rakyat Sanggem menderita membuat Samba bersemangat menyerang Sanggam. Ia sadar kekuatannya tidak seimbang bila melawan orang-orang yang ada di Sanggem seperti Kijara, Lugina dan Nyai Kecombrang. Tapi semangat dan tekadnya kuat. ia tak mau dikatakan pecundang. Karena itu ia harus menyerang.

Gottawa melarang Samba melakukan penyerangan. Karena menurut Samba menyerang ke Sanggam sama dengan mencari mati. Gottawa menyarankan agar menunggu Brama dahulu untuk melakukan penyerangan.

Samba tidak mengikuti saran Gottawa. Ia tetap melakukan penyerangan meski seorang diri.

Ayu Kirana mendengar niat Samba langsung menyatakan ikut ke Sanggam untuk membantu penyerangan Samba. Tapi Samba jadi khawatir akan keselamatan Ayu kirana di Sanggam nanti.

Sesampainya di daerah Sanggem, Ayu Kirana menggunakan jurus Gema untuk mendengar jarak jauh. Dari pendengaran Ayu Kirana menjadi tahu kalau di istana masih ada pesta. Sehingga untuk masuk istana secara sembunyi sembunyi.

Ayu Kirana masuk ke Istana Sanggem menggunakan topeng. Saat kijara berjalan disekitar istana, kijara menaruh curiga pada Ayu Kirana. Ayu mengaku sebagai Ronggeng yang datang terlambat.

Stelah behasil masuk, Ayu Kirana menjalankan aksinya. ia membunuh satu persatu prajurit. lalu seisi istana menjadi ribut karena ada penyusup yang berhasil masuk.

Nyi Kcombrang yang mengetahui hal itu langsung marah. Tak lama kemudian muncul Samba dari dalam tanah. Samba langsung menarik tangan Nyi Kcombrang masuk kedalam tanah. Nyi Kcombrang tertarik tangannya dan tongkat mata dewanya terlepas dari tangannya.


***
Di Madangkara Mantili mencari Samba tapi tidak ditemukan. Putri harnum kemudian memberi tahu kalau Samba menyerang Sanggem untuk mengambil alih kerajaan Ayahnya.

Mantili yang mengetahui hal itu langsung berniat ke Sanggam untuk menolong Samba. Sanjaya juga pergi bersama Mantili untuk membantu Adiknya Ayu Kirana.

***

Brama berusaha keras untuk tidak melepaskan roh ardalepa dari tangannya. Tapi Banaspati terus memaksa. Banaspati kemudian menghimpit Brama dengan baru yang sangat besar. Batu tesebut terus menghimpit tubuh Brama.

Tubuh Brama terjepit batu itu. Sementara itu Banaspati terus meminta Brama melepaskan Roh di tangan Brama.

Banaspati menjelaskan kalau ardalepa adalah tawanannya. Adalepa tidak bisa lepas dari banaspati.

Banaspati mengancam kalau Roh Ardalepa terlambat dibebaskan dan Ardalepa mati,  maka istri Ardalepa Gayatri dan Anaknya Mantili akan menjadi tumbal. Itu adalah perjanjian ketika Ardalepa meminta kekuatan itu pada Banaspati. Itu sudah menjadi hukum alam yang tidak bisa ditolak.

Banaspati menambahkan kalau Ardalepa mati, maka tidak hanya Mantili dan Gayatri yang akan menjadi tumbal, semua penginkut Brama akan dijadikan tumbal oleh banaspati.

Brama tidak punya pilihan. Tubuh Brama makin kuat dihimpit baru besar. Akhirnya Brama menyerah untuk melepaskan Roh itu. Tapi dengan Syarat, Banaspati harus melepaskan Brama dari himpitan batu besar itu.

Bramapun melepaskan Roh Ardalepa ditangannya. maka secara perlahan batu besar itu kembali membuka sehingga Brama bisa terbebas.

Brama kemudian pulang ke Madangkara.

***

Nyi Kcombrang marah pada Samba karena telah dibawa kedasar bumi. Samba mengatakan kalau tempat Nyi Kcombrang bukan istana melainkan di dasar bumi. Samba melempar Nyi Kcombrang di dasar kawah berapi di dasar bumi.

Samba kembali ke istana dan kini giliran Raksa Kumala ditarik ke Dasar Bumi.

Saat Samba didasar Bumi, Ayu Kirana melawan Kijara dan Lugina. Kijara memang kuat sehingga Ayu Kirana kewalahan juga.

Kembali ke Samba.

Saat sampai kedasar bumi tempat melempar Nyi Kcombrang, ternyata disana Nyi Kcombang telah selamat. Pertarungan antara Nyi Kcombrang dan Samba berlangsung sengit. Karena dibawah tanah, Samba tidak dapat menghindar dengan mudah. Sehingga pukulan-pukulan Nyi Kcombrang mengenai Samba dan Samba terluka.

Beruntung Mantili kini telah sampai dan melihat Samba yang terkena pukulan Nyi Kcombrang. Mantili segera menyelamatkan Samba membawanya keluar dari dalam tanah.

Nyi Kcombrang bersama Raksa Kumala kembali ke istana. Tapi kini Nyi Kecombrang telah buta karena dilempar oleh Samba ke Dasar Api. Nyi Kcombang kehilangan tongkatnya yang sebenarnya hanya terjatuh kelantai.

---

Ayu Kirana mulai terdesak. Lugina mengejar Mantili yang menolong Samba. Sementara itu Ayu Kirana berhadapan dengan Kijara. Kijara kemudian mengeluarkan Ajian Waringin Sungsang.

Ayu mulai kalah. Bila terlambat sedikit ia bisa lumpuh bahkan mati. Beruntung kakaknya Mahesa segera datang. Mahesa langsung mencabut pedang kemuning emas miliknya dan memotong tangan Kijara.

Tangan Kijara terputus dan terlempar ketanah. Ia menjerit kesakitan. Mahesa langsung menyelamatkan aiknya.

Mahesa segera bertemu dengan Mantili beserta Samba mereka langsung meneruskan perjalanan pulang karena kondisi Samba yang terluka.

Sebelum pergi, Mahesa ingin melawan Kijara dan Lugina. Tapi Mantili, Samba dan Ayu tidak menginginkan hal itu. dan Mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.

Karena luka Samba parah, maka ia harus dicarikan tabib untuk mengobati luka-lukanya. Setelah menemui tabib, Mahesa khawatir tabib mengenali. Tapi Tabib sangat kenal bahwa yang terluka itu adalah Raden Samba Putra Mahkota kerajaan Sanggem.

***

Sesampainya Brama di Madangkara, Brama tampak sedih saat ia melihat ibunya dalam keadaan terpasung. kedua kaki dan tangannya iikat karena Ibunda Brama mengamuk memanggil-manggil Ardalepa.

Brama menjelaskan kalau Ardalepa telah bersekutu dengan iblis. Membunuh Ardalepa menjadi simalakama. Jika Ardalepa terbunuh maka Mantili dan gayatri menjadi tumbalnya. Semua terkejut mendengar penjelasan Brama.

Tapi Brama Masih bertekad menyelamatkan Ardalepa.

***
Setelah Roh Ardalepa dilepas, Ardalepa kini telah hidup kembali. Tapi kekuatannya berkurang karena matanya menjadi buta. Kedua belah matanya tidak bisa melihat.

Banaspati menjelaskan, bahwa Ardalepa bisa melihat dengan mengambil dua bola mata Brama. itu harus dilakukan sendiri tidak boleh minta bantuan orang lain.

***

Buntak Bumi, Kertagena dan Adyaksa kini dalam perjalanan ke Sebuah desa dimana Prima Handra ditahan oleh Nyi Kcombrang.

Itu dilakukan karena ide dari Adyaksa. Adyaksa mengatakan kalau Nyi Kcombrang sangat mencintai Prima Handra. Jadi dengan menyelamatkan prima handra akan mengalihkan perhatian Nyi Kcombrang dari Raksa Kumala. Karena Nyi Kcombrang bersama Raksa Kumala akan membahayakan posisinya.

Dalam pejalanan, Buntak Bumi dan teman-temannya bertemu dengan kelelawar raksasa yang terbang. Kelelawar itu kemudian mendarat dan berubah menjadi Ardalepa.

Terjadilah pertarungan antara mereka bertiga. Adyaksa kemudian dijadikan korban oleh Adalepa dengan mencongkel keda bola matanya. kini Ardalepa menjadi bisa melihat lagi sementara Adyaksa menjadi buta.

Adyaksa bersumpah akan menuntut balas apa yang telah dilakukan oleh Adalepa.

***

Lasmini kini bertemu dengan Aki Renta Bala. Untuk dapat membebaskan Gardika dan Gardanara, Aki menginsyaratkan bahwa Lasmini harus melayaninya. Dengan terpaksa Lasmini melayani Aki RentaBala.

Tapi Aki Rentabala hanya melepaskan satu diantara mereka yaitu Gardika. lasmini marah-marah karena hanya satu yang dibebaskan. Tapi Aki Renta Bala malah menambah Syarat, lasmini hanya melayani satu kali maka hanya satu yang dibebaskan. agar semuanya dibebaskan, maka Lasmini harus melayani Aki Rentabala sekali lagi.

Akhirnya setelah menjalani Syarat berikutnya, barulah Gardanara dibebaskan.

Meski Gardika dan Gardanara telah dibebaskan, Lasmini tidak ceria sepeti biasanya. ia malah terlihat murung. ia jijik pada dirinya seidiri. Ia rela melakukan hal yang kotor karena orang yang dicintainya.

Gardanara heran apa gerangan yang terjadi pada Lasmini hingga terlihat murung seperti itu.

***

Sesampainya di Istana madangkara, Samba beristirahat untuk menyembuhkan luka dalamnya. Di sinilah Mantili memberikan perhatiannya.

Mantili mengelap wajah Samba yang berkeringat itu. Samba memegang tangannya. Dan Mantili terlihat tersenyum malu-malu.

Inilah kali pertama Mantili bermesraan bersama Samba. Samba yang awalnya mengejar-ngejar Mantili masih tidak percaya benarkan Mantili mencintainya.

Biasanya mantili menyatakan cinta pada Samba itu karena memanas-manasi Gottawa. Tapi kali ini Mantili seperti bersungguh-sungguh. Samba dan Mantili terlihat Bahagia.

***

Ayu Kirana murung. Orang yang dicintainya yaitu Samba malah bersama wanita lain yaitu Mantili. Ayu kirana bercerita pada Mahesa kakaknya. Tapi Kakaknya malah menertawakannya.

Ayu Kirana membawakan secangkir air kepada Samba. Tapi dikamar Samba ada Mantili yang sedang bersama Samba.

Tak berapa lama dikamar itu, Ayu Kirana measa asing ia segera pergi meninggalkan kamar itu setelah berpamitan pada Samba.


- - - - - - - - - - - - - - -
B e r s a m b u n g    . . . 
_____________________________


Next Post Previous Post