Cara Memutihkan Kulit

Cara Memutihkan Kulit menghasilkan kulit yang putih adalah dambaan wanita Indonesia. Mungkin karena pada dasarnya kulit wanita Indonesia yang kuning, sehingga menginginkan kulit yang putih.

Untuk orang Afrika yang hitam, saya rasa mereka tiak menginginkan kulit yang putih, mungkin kuning juga sudah cukup mengingat kulit mereka yang gelap.


Mengapa Kulit Tidak Putih?

Pada dasarnya kulit orang indonesia tidak putih yaitu cendrung kuning, bahkan coklat dan tidak juga hitam. Ada yang mengatakan kulit orang Inonesia itu seperti sawo matang meski tidak ada ras di dunia yang memiliki kulit sawo matang. Terus kalau orang afrika itu kulitnya seperti apa? sawo masak atau kopi?

Kembali ke pertanyaan diatas, mengapa kulit orang Indonesia tidak putih? mungkin disebabkan karena Indonesia berada di daerah tropis yang umumnya panas, sehingga sengatan matahari turut andil dalam pembentukan warna kulit orang Indonesia.

Cara Memutihkan Kulit

Untuk memutihkan kulit ada banyak pilihan yang bisa anda tempuh. Misalnya mendatangi dokter kulit dan berkunsultasi mengenai apa yang harus anda lakukan agar mendapatkan kulit yang putih. Mencari produk produk mahal yang berfungsi memutihkan kulit dan mencobanya. Mendatangi rumah kecantikan seperti salon untuk melakukan perawatan kulit cantik. Semua pilihan ada pada anda asal anda cocok silakan dipilih.Memutihkan kulit dengan bahan-bahan Herbal

Dari beberapa pilihan diatas, penulis manawarkan cara memutihkan kulit dengan mengunakan bahan-bahan herbal. Herbal apa yang paling banyak dipakai untuk membantu kesehatan kulit?

Memutihkan Kulit Dengan Bahan Herbal

Herbal tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga memperindah dan melindungi kulit dari kerusakan, kekeringan, peradangan, jerawat dan proses penuaan? Inilah tujuh bahan alami yang menjadi jawabannya:

1. Lidah buaya


Lidah buaya (aloe vera) memiliki sifat-sifat penyembuhan yang sudah dikenal selama lebih dari 1.000 tahun. Gel lidah buaya yang diaplikasikan ke kulit berfungsi sebagai pelembab, disinfektan dan merangsang proses regenerasi. Bila kulit Anda memar atau berjerawat, lidah buaya dapat mengurangi peradangan dengan menghambat pembentukan hormon bradikinin dan prostaglandin. Selain itu, karena memiliki efek tabir surya, lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai aditif dalam produk-produk tabir surya.

2. Minyak zaitun


Minyak zaitun diperoleh dari buah pohon zaitun (Olea Europaea) yang diperas dengan suhu maksimum 40° Celcius. Karena rasa dan manfaat kesehatannya, minyak berwarna kuning keemasan ini tidak hanya digunakan dalam produk kosmetik, tetapi juga dipakai dalam masakan. Untuk kosmetik, minyak zaitun dapat digunakan sebagai minyak mandi atau dioleskan sebagai pelembab di bagian kulit yang kering seperti di wajah, siku dan kaki untuk membantu kulit mendapatkan kembali keseimbangan minyak alaminya. Bila dikombinasikan dengan cuka dan air dalam proporsi yang sama, minyak zaitun dapat melembutkan kulit Anda. Cuka berperan mencerahkan warna kulit dan membantu pengelupasan kulit.

Minyak zaitun memiliki asam lemak tak jenuh tunggal, polifenol, dan vitamin E yang melindungi kulit dari kerusakan oleh radikal bebas. Oleh karena itu, penerapan minyak zaitun di kulit dapat memperlambat tanda-tanda penuaan (mengurangi garis-garis keriput), mencegah kanker kulit dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.

3. Minyak Chamomile


Bunga chamomile kering adalah obat tradisional yang dikenal sejak zaman Mesir, Yunani dan Romawi kuno (biasanya dikonsumsi sebagai teh). Popularitas chamomile berkembang di sepanjang Abad Pertengahan, ketika digunakan sebagai obat untuk berbagai masalah medis seperti asma, kolik, demam, radang, mual, keluhan saraf, penyakit kulit dan kanker. Chamomile mungkin adalah obat terpopuler saat itu. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi sifat chamomile sebagai anti-inflamasi, anti-bakteri, anti-alergi dan obat penenang, yang menguatkan reputasi lamanya tersebut.

Ada dua jenis chamomile: chamomile Romawi (Chamaemelum nobile) dan chamomile Jerman/ chamomile biru (Matricaria recutica). Minyak esensial yang diekstrak dari kedua varietas tersebut memiliki perbedaan dalam komposisi dan sifat. Minyak Chamomile Romawi lebih bersifat menenangkan, sehingga banyak dipakai untuk aromaterapi. Chamomile Jerman adalah anti inflamasi yang sangat kuat karena adanya senyawa yang disebut azulene (senyawa nitrogen yang memberikan warna biru khas). Azulene membantu untuk mengurangi pembengkakan dan membersihkan pori-pori dari kotoran. Selain itu, minyak Chamomile Jerman juga mengandung alpha-bisabolol yang mempromosikan granulasi dan regenerasi jaringan sehingga secara luas digunakan untuk masalah kulit seperti ruam, jerawat, eksim, psoriasis, kulit sensitif dan kondisi alergi.

4. Minyak Almond


Pohon almond telah dibudidayakan sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu. Ada dua jenis almond: almond manis dan pahit. Untuk perawatan kulit, yang terutama dipakai adalah minyak almond manis (Prunus dulcis). Minyak ini diekstrak dari buah pohon almond dengan tekanan pada suhu dingin. Minyak almond berwarna kekuningan, tidak berbau dan cocok untuk perawatan masalah kulit. Penggunaannya terutama sebagai dasar atau aditif dalam kosmetik. Kandungan asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat pada minyak almond membuat kulit lebih tahan terhadap infeksi dan memberikan perlindungan dari ultraviolet. Asam palmitat di dalamnya memastikan bahwa minyak almond meresap dengan baik di dalam kulit sehingga cocok sebagai pelembab dan penghalus kulit. Selain itu, kandungan Vitamin E-nya berperan sebagai antioksidan.

5. Teh hijau


Teh hijau (Camellia sinensis) telah diminum sejak 5.000 tahun yang lalu. Tidak seperti pada teh hitam, enzim tanaman pada teh hijau tidak dilemahkan dengan pemanasan langsung setelah dipetik. Teh hijau mengandung tanin, polifenol, kafein dan fluoride.

Ekstrak teh hijau dengan konsentrasi dua persen sudah cukup untuk melindungi kulit terhadap radikal bebas. Ekstrak teh hijau digunakan dalam produk-produk kosmetik untuk penuaan kulit dan perlindungan UV (tabir surya).

6. Minyak Argan


Minyak Argan berasal dari biji pohon argan (Argania spinosa). Pohon itu hanya tumbuh di daerah terbatas di Maroko. Sejak tahun 1998, daerah tersebut dinyatakan sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Minyak Argan yang berwarna kuning emas beraroma sangat harum, sehingga banyak digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Untuk mendapatkan minyak biang, biji argan harus dipanggang dan kemudian ditekan dalam suhu dingin. Minyak ini sangat mahal. Untuk tujuan kosmetik, minyak juga dapat diperoleh dengan campuran pelarut organik yang lebih murah.

Minyak argan terutama digunakan untuk mengurangi keriput karena mengandung beberapa zat yang efektif melawan penuaan kulit: asam linolenat yang mempromosikan pembaruan sel-sel kulit dan mendukung proses imunologi, squalene yang melindungi terhadap kanker dengan menetralisir radikal bebas dan radiasi UV, dan tokoferol yang berefek anti-inflamasi dan juga antioksidan.

7. Bengkoang

Last but not least, bahan alami untuk perawatan kulit lainnya adalah bengkoang (Pachyrhizus erosus). Umbi tanaman ini telah secara turun-temurun digunakan di Indonesia sebagai masker, lulur, pembersih wajah, dan pelembab. Kandungan air bengkoang yang tinggi memiliki efek melembabkan, merelaksasi dan menyegarkan kulit wajah.

Seperti bahan alami lain yang bermanfaat bagi kulit, bengkuang mengandung antioksidan vitamin C, flavonoid, dan saponin yang berperan mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas. Bengkoang juga memiliki manfaat lain sebagai pemutih, berkat zat fenolik di dalamnya yang menghambat proses pembentukan melanin (pigmentasi) akibat sinar UV matahari, bekas jerawat atau efek samping kosmetik.


8. Jeruk Nipis

Ekstrak Jeruk nipis sudah mulai digunakan dan ditambahkan pada produj-produk kecantikan untuk memutihkan kulit. Namun menggunakan ekstrak jeruk nipis secara alami tentunya lebih baik dan lebih aman.  Cara memutihkan kulit menggunakan jeruk nipis, ambillah beberapa jeruk nipis,iris dan peras airnya dan campurkan dengan putih telur ayam kampung. Setelah itu oleskan campuran jeruk nipis tadi keseluruh bagian kulit yang ingin diputihkan.  Gunakan kuas cat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, setelah itu diamkan selama 15 menit dan cuci dengan air bersih. Selengkapnya cara memutihkan kulit dengan jeruk nipis baca disini.

9. Mandi Susu

Aktivitas mandi susu ternyata bukan untuk gaya-gayaan, ternyata mandi susu memiliki khasiat untuk memutihkan kulit, tetapi untuk bisa mandi susu tentunya kita butuh biaya yang besar, apalagi jika harus melakukannya rutin. Biasanya mereka yang sering mandi susu adalah yang memiliki kantong tebal saja, jika anda penasaran anda bisa mencobanya sekali-kali dan merasakan khasiatnya.

Semoga artikel cara memutihkan kulit ini bermanfaat!
Next Post Previous Post